Posted by : Unknown Sabtu, 27 Agustus 2016

Hasil gambar untuk serigala licik animasiDi sebuah hutan hiduplah sekelompok burung. Ada burung Cuwi, burung Tempoa, dan burung China. Ketiga burung ini baru saja bertelur. Mereka memiliki telur yang sangat banyak dan besar.
     Pada suatu hari, burung-burung ini kehabisan makanan. Mereka ingin pergi untuk mencari makan, tetapi mereka bingung. Jika mereka pergi, maka tidak aka nada yang mejaga telur-telur mereka.
“Bagaimana ini? Kita sudah kehabisan makanan. Kita harus segera pergi untuk mencari makanan. Jika tidak, kita akan mati karena kelaparan.” Ujar si burung Cuwi.
“Tapi, bagaimana dengan telur-telur kita? Jika kita pergi, maka siapa yang akan menjaga telur-telur kita?” sahut si burung China.
Mereka pun sibuk berpikir bagaimana mereka akan mencari makan dan siapa yang akan menjaga telur-telur mereka jika mereka pergi. Lalu saat mereka sedang sibuk berpikir, burung Tempoa melihat seekor serigala. Ketiga burung itu pun menoleh dan memanggil sang serigala.
“Hei, serigala!” seru mereka.
“Maukah kau membantu kami?” pinta burung Cuwi.
Serigala pun berpikir sebelum akhirnya mengangguk. “Apa yang bisa aku bantu?”
Burung-burung itu pun menceritakan semuanya kepada sang serigala. “Bagaimana? Apa kau mau mau membantu kami? Kami hanya akan pergi selama tiga hari.” Ujar burung Tempoa.
Serigala pun bersedia untuk membantu ketiga burung itu.
Keesoakan harinya, serigala dating. Burung-burung itu pun menitipkan telur-telur mereka pada sang serigala dan pergi untuk mencari makan. Serigala melihat telur-telur itu kemudian duduk bersandar di pohon. Ia duduk disana sendirian.
Saat hari kedua serigala menjaga telur-telur itu, ia merasa sangat lapar. Ia mondar-mandir untuk mencari makanan. Tapi, ia tak menemukan apapun untuk dimakan. Serigala teringat, jika ada telur-telur burung di atas pohon. Ia berpikir sejenak. Ia menimbang-nimbang niatnya untuk memakan telur-telur itu. Karena rasa laparnya yang teramat sangat, serigala pun memutuskan untuk memakan semua telur itu. Ia berpikir sebelum burung-burung itu kembali, ia akan melukai dirinya sendiri agar burung-burung itu berpikir bahwa ada pemburu yang melukainya dan pergi setelah mengambil telur ketiga burung itu.
Keesokan harinya burung-burung itu kembali setelah tiga hari pergi untuk mencari makan. Ketiga burung itu terkejut ketika melihat serigala yang sudah terkulkai lemas dengan wajah babak belur dan mendapati bahwa terlur-telur mereka juga hilang.
“Kau kenapa?” ujar burung Cuwi panik.
“Maafkan aku, aku tidak bisa menjaga telur-telur kalian. Kemarin para apemburu yang kejam itu dating dan menyerang diriku, setelah itu mereka pergi membawa telur-telur kalian.” Jawab serigala bohong.
Burung-burung itu percaya dan dan justru mengobati luka-luka serigala. Setelah ketiga burung itu mengobati dirinya, serigala berpamitan untuk istirahat. Dalam perjalanan, serigala merasa sangat bahagia karena bisa menipu burung-burung itu.
“Dasar burung-burung bodoh. Mereka mau saja mempercayaiku dan malah mengobatiku. Padahal akulah yang memakan telur-telur mereka.” Oceh serigala penuh kebanggaan.
Serigala tidak sadar, saat mengucapkan itu ada yang mendengarkan ucapannya. Dia adalah kancil yang bijaksana. Sebenarnya kancil tidak bermaksud untuk mengupung pembicaraan serigala. Namun, kancil merasa ia harus mengetahui ini. Setelah mengetahui hal jahat yang dilakukan serigala pada burung-burung itu, kancil bergegas pergi untuk menemui ketiga burung itu.
“Burung Cuwi, burung Tempoa, burung China!” panggil kancil dengan napas terengah-engah.
Burung-burung itupun menjadi panik saat melihat kancil.
“Ada apa kancil? Kenapa kau begitu panik?” Tanya burung China.
“Serigala telah membohongi kalian!” ujar kancil yang membuat ketiga burung itu menjadi bingung.
“Berbohong? Berbohong dalam hal apa?” Tanya burung Tempoa.
“Ya, sebenarnya dia yang telah memakan telur-telur kalian dan melukai dirinya sendiri agar kalian percaya pada penjelasan yang dia berikan pada kalian.” Jelas kancil.
Ketiga burung itu sangat kaget, marah, dan kecewa pada serigala karena serigala sudah tega berbohong pada mereka. Mereka pun meminta bantuan kancil untuk menjebak serigala agar mereka bisa menangkap basah serigala dan membuatnya tersadar bahwa tindakannya itu salah. Kancil pun menyusun rencana agar bisa menjebak seriga. Setelah ia menemukan ide, ia menyampaikannya pada burung-burung itu.
     Kemudian keeseokan harinya, burung-burung itu pergi menemui serigala. Mereka kembali meminta seriga untuk menjaga telur-telur mereka. Mereka berkata bahwa mereka ada urusan penting dan akan kembali dalam dua hari lagi. Serigala langsung menyetujuinya tanpa berpikir terlebih dahulu. Yang ada dalam pikirannya adalah hanya menghabiskan telur-telur itu lagi.
Setelah serigala datang, burung-burung itu bersembunyi di tempat yang telah ditentukan oleh kancil. Mereka melihat serigala yang perlahan mulai mengambil telur-telur itu dan memakannya satu per satu. Saat ia memakan telur yang terakhir, ia memuntahkannya karena rasanya tidak enak. Tapi ia memakannya kembali karena ia tidak mau menyia-nyiakan telur itu dengan membuangnya. Namun sesaat kemudian, ia merasa perutnya sangat sakit. Ia merintih kesakitan.
“Aduhh… Tolong aku, siapa pun tolong aku..” rintih serigala.
Setelah itukancilo dan ketiga burung itupun muncul dan menasehati serigala.
“Apa kau sudah sadar serigala bahwa perbuatanmu itu salah?” ucap kancil.
Setelah itu serigala mengakui kesalahnnya dan meminta maaf pada burung-burung itu. Ia juga berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Ketiga burung itu pun memaafkan serigala.
“Baiklah kami memaafkanmu. Tapi ingat, jangan ulangi kesalahan yang sama lagi.”
Serigala mengangguk dan ia pun pergi dengan rasa bersalah.
     Akhirnya, setelah menyadari kesalahannya seriga berubah menjadi hewan yang jujur dan selalu membantu sesama tanpa meminta imbalan apapun. Serigala pun hidup tenang dan damai.


Pengarang : Lailatul Munawaro

{ 1 komentar... read them below or add one }

- Copyright © Den!m KaWe - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -